Geology by Dumbass #2: Geological sciences and why it is necessary
Pada dasarnya akar bidang keilmuan ada empat, yaitu kimia, fisika, geologi, dan biologi.
- Kimia adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk materi.
- Fisika adalah ilmu yang mempelajari semua proses atau gaya yang bekerja pada materi.
- Geologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai materi dan proses yang ada di kerak bumi.
- Biologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang organisme hidup.
Kedengerannya memang seperti glorifikasi bagi ilmu geologi mengingat umumnya kita hanya familiar dengan 3 yang lain. It’s a new perspective tho.
Keempat ilmu itu pada penerapannya sering beririsan menelurkan cabang ilmu baru, seperti geologi-fisika (geofisika), geologi-biologi (paleontologi), geologi-kimia (geokimia), biologi-kimia (biokimia), dll.
Ilmu pengetahuan dimulai dengan observasi. Seperti kisah Newton yang kejatuhan durian runtuh apel. Atau Archimedes yang berendam di bak mandi lalu lari-lari telanjang sambil berteriak “eureka, eureka”.
Geologi adalah ilmu yang paling mengandalkan daya observasi.
Setidaknya, untuk menjadi seorang geologist, dibutuhkan 6 kompetensi dasar yang harus dipahami:
- Petrologi: Ilmu tentang batuan, termasuk di dalamnya ilmu Mineralogi, Kristalografi, dan Petrografi. Ilmu ini merupakan pondasi ilmu geologi.
- Geologi Struktur: Ilmu tentang perubahan bentuk-bentuk kerak bumi. Dalam skala yang lebih besar dipelajari dalam ilmu Geotektonik. Ilmu ini sering disebut King of Geology dan dalam mempelajarinya dibutuhkan kemampuan berpikir secara 3 dimensi.
- Stratigrafi: Ilmu tentang logika hubungan antara batuan. Meliputi Litostratigrafi, Vulkanostratigrafi, Biostratigrafi, Kronostratigrafi, Seismik Stratigrafi, Sikuen Stratigrafi, Magnetostratigrafi, dll. Ilmu ini dijuluki sebagai Queen of Geology.
- Paleontologi: Ilmu tentang kehidupan masa lampau yang terekam pada batuan dalam bentuk fosil. Jika fosil tersebut berukuran kecil, maka dipelajari dalam Micropaleontologi.
- Sedimentologi: Ilmu tentang batuan sedimen dan proses pembentukannya.
- Geomorfologi: Ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi. Dalam hal ini, seringkali digunakan cabang ilmu lain seperti Kartografi dan Penginderaan Jauh (remote sensing).
Ibarat kata membuat kue, cabang ilmu diatas adalah bahan-bahan utama. Sementara kue yang dihasilkan seringkali berbeda-beda, disesuaikan dengan kreasi masing-masing. Disinilah kita dapat mengidentifikasi lebih jauh cabang Geologi Terapan.
Geologi Terapan ini banyak jenisnya. Biasanya berkolaborasi dengan ilmu lain seperti Soil Geology dan Geokimia yang umum digunakan dalam pertanian, atau geologi dengan ilmu kelautan dalam Marine Geology.
Ada banyak cabang lain misalnya: Geothermal, Geokimia, Geoteknik, Geomekanik, Hidrogeologi, Geologi Lingkungan, Geologi Kelautan, Vulkanologi, Geologi Sejarah, Geologi Sumber Daya Mineral, Geofisika, Geologi Migas, Geologi Batubara, Geostatistik, Basin Analysis, Petrofisika, hingga cabang lain yang tidak begitu terkenal macam Geowisata, Medical Geology, Urban Geology, Geologi Militer, Planetary Geology dan geo-geo lainnya yang terlalu banyak untuk dikuasai seluruhnya.
“Ok, we get it, your science is a broad science. But is there something to do with us?”
Baik, itu adalah pertanyaan yang lain lagi.
“Perlakuan apapun yang ingin lo lakukan terhadap bumi, mustahil dilakukan dengan benar tanpa campur tangan geoscientist, geologist”.
“Tidak ada yang mustahil, Ki Sanak!”
“O ya? Coba panjat batang hidung lo sendiri”
Sodaraku, mari kita expand cakrawala kita terhadap suatu hal sebelum berkomentar dan terdengar seperti orang yang mengidap keterbelakangan.
“Geologi”
“Hah? Biologi?
“GEOLOGI!”
“Ooh geologi. Kerjanya mengamati gunung api dong? Mengukur gempa? Naik gunung?”
“Iya iya, terserah lo..”
Dari puluhan penerapan ilmu geologi, kita akan ambil 5 contoh yang paling terkenal saja.
- Geologi dalam eksplorasi minyak dan gas
Industri migas, pekerjaan idaman geologist, atau bahkan idaman hampir semua orang.
Adalah bodoh membayangkan minyak dalam bumi itu berupa kolam renang dinosaurus, yang tinggal ditimba saja pakai gayung. Minyak itu ada dalam batu, dan geologist adalah satu-satunya yang mengerti batu dan tahu dimana harus mencarinya. Karena tidak mungkin sembarangan ngebor saja, untuk satu lubang saja bisa menghabiskan 50-100 juta dolar, jadi tidak mungkin uang sebanyak itu dihabiskan asal-asalan. Perbandingan rata-rata keberhasilan eksplorasi migas kalau tidak salah adalah 1:5, jadi hanya 20%. Gimana tuh? Udah abis duit segitu banyak, belum tentu berhasil pula.
Minyak bumi ini tidak terbatas hanya pada bahan bakar kendaraan bermotor saja. Saat memasuki refinery, minyak mentah ini akan dipisahkan berdasarkan ikatan atom C-nya, sebagian akan menjadi gas komersil, bensin, avtur, solar, pelumas, bahan bakar kapal, dan sebagian lain akan masuk ke industri petrokimia menghasilkan base chemical lalu petrochemical intermediate hingga polymer. Polymer inilah yang dijadikan berbagai macam end product plastik seperti botol yogurt, kotak kaset, ban, tupperware, botol jus, polyester fibers untuk jaket, pipa, kabel listrik, kotak shampoo, kotak makanan, bumper mobil, dsb.Oke cukup ya daripada gue dipukulin anak teknik kimia.Semua itu bisa kejadian karena geologist berhasil menemukan minyak bumi. #sokbatt - Geologi dalam dunia tambang.
Ini memang semua orang tahu domainnya geologi. Berbeda dengan migas, eksplorasi bahan tambang membutuhkan pendekatan yang berbeda. Geologist lah yang tahu bagaimana keterbentukan suatu endapan mineral dan, lagi-lagi, dimana mencarinya. Banyak lur, ada emas, perak, nikel, besi, timah, batubara, uranium, dan REE lainnya. Cincin emas yang hari ini melekat di jari manis kamu misalnya. Atau timah yang ada di dalam iPhone lo itu kan dari Pulau Bangka. Atau sesederhana andesit yang dipakai di fondasi bangunan yang saat ini lo pijak, dan PR teman yang lo jiplak. #callback - GeothermalAda banyak jenis pembangkit listrik, ada tenaga air, diesel, gas, surya, angin, dan panas bumi. 3 yang disebut terakhir adalah sumber energi masa depan karena tersedia secara tidak terbatas dan buangannya ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga panas bumi a.k.a. Geothermal adalah yang paling mungkin dikembangkan di Indonesia karena kita punya gunung api terbanyak di dunia. Api kan panas, nah panas ini yang direkayasa menjadi uap penggerak turbin yang menghasilkan listrik, listrik yang lo pakai untuk nge-charge hp dan baca tulisan nggak berguna macam ini.
Indonesia itu blessing in disguise, banyak gunung api banyak bencana, tapi bikin tanah kita subur dan banyak potensi. Gue usul Koes Plus bikin lagu tentang geothermal lah jangan “kail dan jala cukup menghidupimu" melulu. Netijen jaman now ini kan lebih butuh listrik untuk nyinyir di sosial media daripada ikan yang bisa bikin pinter..
Lalu, peran geologi dimana? Yaelah nggak perlu dijelasin lah, geo- di kata Geothermal itu aja kan udah cukup. - Geologi lingkungan dan HidrogeologiNah ini dimensi yang lain pula dalam ilmu geologi.
Geologi lingkungan berurusan dengan tata ruang dan waste management, tentu saja dalam sudut pandang ke-geologi-an, jadi pendekatannya agak berbeda dengan Teknik Lingkungan.
Hidrogeologi lebih kepada eksplorasi sumber daya air, mencari aquifer air tanah. Lo kate gampang nyari air bersih? Susah bung, kalo nggak percaya tanya tuh bocah di iklan aqua yang bilang "sekarang sumber air su dekat, beta sonde pernah terlambat lagi…” - GeoteknikDisiplin ilmu ini menyerempet ke pekerjaan Teknik Sipil, umum digunakan dalam pembangunan infrastruktur. Studi geoteknik membawa perspektif geologi ke dalam dunia konstruksi agar tidak terjadi pondasi amblas macam hambalang, atau lereng longsor, atau konstruksi retak macam jembatan kampus tercinta. Dalam prakteknya memang orang-orang geoteknik dan teknik sipil saling berebut dalam pekerjaan jenis ini, tapi kalau sudah melakukan pembangunan di daerah struktur, ya apa-apa harus bicara geologi.
Beberapa penjurusan geologi diatas memang bukan keahlian gue, jadi mohon para suhu mengkoreksi sekiranya terjadi kesotoyan. Perlu diingat bahwa adanya peran geologist dalam setiap hal diatas, tidak lantas menjadi jaminan bahwa kegiatannya akan berhasil. Tidak lantas lereng menjadi tidak longsor, air bersih pasti ketemu, eemas pasti ketemu (kalo jari manis kamu ya pasti ketemu #cyaat), atau minyak pasti ketemu. Tidak demikian. Geologist bertugas meminimalisir ketidak-pastian: narrowing the uncertainty.
So, hiring a geologist is never about going technical, it’s about being reasonable.
So, hiring a geologist is never about going technical, it’s about being reasonable.
#intermezzoYang gue suka dari geologi adalah lo hanya butuh peta, palu, dan kompas kemudian pergi ke luar sana, then we’re in business. Apabila kita melihat lapisan batuan, seorang geologist bisa berbicara mengenai 1 lapisan saja selama berjam-jam. Geologi kalau mau pamer ya ke lapangan.Kedua, di kampus gue, geologi itu marketingnya bagus. Hal ini berlaku inside-outside. Outside, katanya, di mata jurusan lain, anak-anak geologi itu kuat, macho, dan laki bgt (?). Entahlah, gue juga nggak terlalu peduli. Inside, bisa gue bilang bahwa, ada semacam pride bagi anak-anak yang kuliah di geologi. Walaupun lo nggak ngerti ilmunya, kuliah cabut, uas cuma dapet 32, IPK nasakom (nasib satu koma), but the pride is here, disini di urat darahku, disini di dalam hatiku. #Aseek #simponi5 #raptorgeo
Sebagian besar ilmu geologi tidak melibatkan hitung-hitungan angka, sehingga sekilas kelihatannya tidak se-eksak fisika atau matematika.

Anehnya, tanpa angka-angka yang njelimet itu, sebagian besar geologist adalah orang yang sangat persuasif. They’re selling bullshit? yes. But that bullshit is your best chance to reveal the secret of the earth.
And yeah, the bullshit works.
Komentar
Posting Komentar